Sepasang suami istri berusia sekitar 40 tahun datang ke sebuah restoran bintang lima. Mereka terlihat seperti kalangan menengah ke atas, membawa beg mewah, layaknya sedang pariwisata dan masuk ke restoran mewah ini.
Ketika pelayan datang membawakan menu, suaminya bilang, “Kamu mau makan apa pesan aja!”. Tanpa melihat menu tersebut, sang istri langsung memesan, “Kami pesan 1 mangkuk sup sayur! Udah itu aja!”
Pelayannya pun bingung. Masa datang ke restoran mahal seperti ini pesannya cuma sup sayur?
Suaminya pun juga bingung dan bilang, “Kenapa kamu pesan sup sayur ? Emang kita tak punya duit!?”
Sang istri bilang, “Aku pengen makan sup sayur emang kenapa!?”
Sang suami pun menuruti keinginan istrinya, “Ya Sudah… sup sayurnya 2 mangkuk.”
“tak! 1 mangkuk aja!”, kata istrinya.
“Hah? 1 mangkuk mau makan apa?”, suaminya pun mengerutkan kening.
Sang istri berkata, “Kan kamu udah janji mau nurutin aku!” Suaminya pun terdiam.
Setelah sup sayurnya datang, istrinya malah tak makan, tapi cuma liatin tuh sup sayur , seakan-akan sayang untuk dimakan.
Suaminya pun bertanya, “Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya kamu lakukan. Jadi kita jauh-jauh datang ke sini cuma buat makan sup sayur?”
Sang istri berkata, “Aku suka emang kenapa?”
Mendengar perkataan istrinya, sang suami pun menghela nafasnya. Ia sudah sangat kelaparan dan memanggil pelayan, sekaligus pesan 7 macam makanan!
Siapa sangka istrinya bilang sama pelayannya, “Kamu sebaiknya tanya dulu dia punya duit buat bayar tak. Nanti dia udah makan tak bayar.”
Sang suami langsung kaget. “Enak aja! Kamu pikir aku tak punya duit!?” Suaminya langsung merogoh koceknya mengambil dompet. “Lho? Dompetku mana??” Bukan cuma dompetnya, ponselnya pun juga tidak ada.
Sang istri berkata, “Dompet dan HPmu udah aku bduit!”
Suaminya denger langsung naik darah, “Kamu gila yah!?” Ia pun langsung membuka kopernya seakan-akan mencari sesuatu.
“Udah tak usah cari lagi. Jam tanganmu, kartu kreditmu juga sudah aku bduit. Semua barang yang berharga sudah aku buang semua. Sekarang kita cuma punya 5 dollar, cuma cukup untuk membeli semangkuk sup sayur ini.”
Sang suami pun murka, “Kamu sudah gila yah! Kita gimana pulang nanti!?”
Dengan tenang, istrinya menjawab, “Kan kita masih punya 2 kaki, bisa jalan pulang.”
Saking marahnya suaminya tidak bisa melontarkan satu kata pun.
Istrinya bilang, “Kamu tak ingat? Dua puluh tahun lalu, kita juga seperti sekarang, tidak punya apa-apa, tetapi kita tetap bisa jalan pulang ke rumah. Masih ingat tak?”
“Apa kamu bilang!?”, kata suaminya dengan muka bingung.
Sang istri pun menghela nafas dan berkata, “Sepertinya kamu benar-benar sudah tidak ingat lagi… 20 tahun yang lalu, kita pernah datang ke sini. Waktu itu, kita tidak punya duit. Modal kita untuk buka usaha semuanya habis ditipu orang. Kita tidak punya ongkos untuk pulang dan harus jalan kaki. Waktu itu duit kita sisa 5 dollar, lewat depan sini, kita masuk dan memesan semangkuk sup sayur. Dulu sini masih kios sup sayur, bukan restoran megah seperti sekarang.”
Sang istri pun meminta mangkuk kosong ke pelayan yang menyaksikan semuanya dari tadi. Pelayan cepat-cepat membawakan mangkuk kosong. Sang istri pun membagikan setengah sup sayurnya kepada suaminya. “Ayo makan. Selesai makan kita jalan pulang!”
Sang suami menatapi mangkuk di depannya dan berkata, “Aku tidak lapar. Kamu saja yang makan.”
Mata sang istri berlinang air mata, “20 tahun yang lalu, kamu juga bilang begitu! Bilang kamu tak lapar, padahal….” Ia pun berhenti makan dan hanya duduk diam menatap suaminya.
Suaminya bilang, “Kenapa kamu tidak makan?”
Istrinya bilang sambil meneteskan air mata, “20 tahun yang lalu aku jawab, mau makan yah makan sama-sama! Kalau kamu tak makan, aku juga tak makan! Sekarang pun begitu!”
Sang suami terdiam. Ia mengambil sendoknya dan memakan sup sayur itu. Sang istri melihatnya makan dan tersenyum-senyum. Sepasang suami istri ini menghabiskan sup sayur tersebut tanpa sepatah kata dengan mata yang berkaca-kaca.
Selesai makan, sang istri bertanya, “Kenyang?” Sang suami diam saja.
“Coba lihat ke dalam sepatumu”, kata istrinya.
Dengan wajah bingung, suaminya membungkuk dan melepas sepatunya. Ia menarik keluar sol sepatunya dan merogoh ke dalam. Ia pun terkejut karena ia menemukan 5 dollar lagi di dalam sepatunya, sama persis seperti 20 tahun yang lalu!
Sang istri pun tersenyum dan berkata, “20 tahun yang lalu, kamu berbohong padaku kalau kamu cuma punya 5 dollar, cuma bisa membeli semangkuk sup sayur, tapi sebenarnya, kamu masih punya 5 dollar lagi yang kamu sembunyikan di dalam sepatumu, untuk nanti aku masih lapar kamu bisa membelikanku semangkuk sup sayur lagi! Saat itu aku sangat terharu. Untung kamu masih ingat! Tidak sia-sia aku menyembunyikannya di sana!”
Sang istri pun memesan 1 mangkuk sup sayur lagi. “Nah, makanlah selagi panas!”, kata istrinya membagikan setengah porsi sup sayur itu kepada suaminya. Selesai makan, manager restoran tersebut yang menyaksikan pembicaraan mereka berdua dari tadi pun bilang tidak usah bayar, bahkan memberikan mereka ongkos untuk pulang!
Sepulangnya ke rumah, sang suami menatap surat cerai yang belum ditandatangani. Ia pun menggaruk-garukkan kepalanya dan merobek surat cerai itu. “Sepertinya aku sudah pikun”, katanya.
Sebelum berpisah atau bercerai, coba pikirkanlah waktu dan jalan yang telah kalian tempuh bersama. Bukanlah suatu hal yang mudah. Orang yang benar-benar mencintaimu mungkin bukanlah orang yang pintar dengan rayuan manisnya dan membuatmu senang setiap hari, namun orang yang mau menemanimu dalam senang maupun susah, dalam suka maupun duka.
Sumber: Today’s Headline
KEJAM!! Tapi itulah Realitinya. Mereka Menerima Emel dari Seseorang Tanpa Nama Disertakan Dengan Beberapa Gambar Misteri Kekejaman
Yayasan Binatang Liar Thailand (Wildlife Friends Foundation Thailand) menerima sebuah email yang berisi bahwa dia menemukan makhluk hidup yang perlukan bantuan di “celahan kotor”.
Para voluntir buru-buru ke tempat tersebut. Tidak ada yang menyangka hal seperti ini bisa terjadi.
Tempat itu tidak bisa diakses oleh mobil dan sangat kontor dan berantakan. Mereka menemukan monyet yang berwajah merah itu di tempat yang sangat sempit, mukanya mengintip dari kawat berduri.
Menurut penelitian, monyet ini sudah terkurung disana selama 25 tahun!! Tim voluntir buru-buru membuat lobang untuk menyelamatkan monyet itu dan diberi nama Joe.
Edwin Kien, pendiri yayasan ini berkata, “Aku sering melihat binatang yang disiksa, tapi kasus ini sangat jarang! Dari foto yang dikirim lewat email bisa dilihat hidupnya sangat kacau!”
Celah itu diberi nama “Celah Neraka” karena tempatnya yang sempit. Joe hanya bisa hidup dalam kegelapan, tidak ada air, dan sendirian. Dia hanya bisa makan dari sampah di sana dan tinggal bersama tikus.
Ototnya mengecil, giginya didalam kondisi yang sangat buruk. Disana bahkan hampir tidak ada cahaya matahari. Joe masih bisa hidup karena banyak orang yang membuang sampah sembarang atau memberi dia makan. Tapi yang anehnya, tidak ada yang berusaha menolongnya.
Setelah ditolong, mereka membungkusnya dengan handuk. Memberinya perhatian supaya dia tahu bahwa mereka adalah orang baik yang ingin menolongnya.
Awalnya, kakinya tidak ada tenaga untuk merangkak apalagi jalan. Nutrisinya sangat tidak cukup. Kalau tidak dibantu, berdiri saja tidak akan bisa. Setelah diberi banyak pisang, diberi perhatian dan dipijit oleh para voluntir, Joe pelan-pelan ada tenaga dan semakin sehat.
Yayasan ini bahkan menemukan pemilik aslinya. Ternyata dia berasal dari kebun binatang kecil. Tapi pada tahun 1991, pemiliknya membuangnya disana. Teganya…
Sekarang, Joe sudah bisa jalan loh dan suka lari sini lari sana, menikmati kebebasannya yang akhirnya datang juga. Untung saja sekarang dia sudah bebas.
Monyet ini biasanya kira-kira bisa hidup 35 tahun. Seengaknya Joe bisa menikmati sisa hidupnya dilingkungan yang nyaman dan bahagia.
Sumber: XB
Sumber Karipap Panas http://ift.tt/2y3PxwL
0 Comments