[VIDEO] Lelaki Ini Menjumpai Sehelai Kain Kotor di Tengah Jalan Lalu Namun Apa yang Terjadi Selepas itu Membuatkannya Menangis Sayu

 

Paul adalah seorang karyawan biasa. Satu hari dia menemukan satu bungkusan kain yang sudah kotor di tengah jalan, dia pikir ada orang yang sembarangan buang sampah, akhirnya dia ambil kain ini dengan tujuan mau buang di tempat pembuangan kain.

Tapi siapa sangka, kaget sekali, ketika dia buka kain ini ternyata ada seorang bayi perempuan!

Sepertinya bayi ini lahir tidak lama dan dibuang di jalan. Dia antarkan bayi ini ke rumah sakit untuk segera diselamatkan!

Untung saja dari pemeriksaan, bayi ini sangat sehat, tapi salah satu kekurangannya adalah, tidak diketahui siapa orangtuanya, akhirnya bayi ini diletakkan di rumah sakit.

 

Tapi malam itu, Paul tidak bisa melupakan isak tangis bayi ini, dia pun akhirnya sering meluangkan waktu ke rumah sakit menjenguk bayi ini…

Sampai sebulan kemudian, orangtua bayi ini tetap tidak muncul dan Paul berinisiatif mengadopsi dirinya. Dia mau menjadi papa bayi ini dan mulai saat itu juga, hidup Paul juga berubah menjadi seorang ayah angkat dan mencintai anak angkatnya.

Yuk kita tonton cuplikan video anak Paul ini…

Andai hari itu dia tidak inisiatif mengambil kain ini dan membukanya, dia pasti gak akan menemukan anaknya yang dia cintai sekarang ini… Kamu tersentuh dengan aksi Paul?

 

 

Lelaki Ini Lumpuh Akibat Kemalangan dan Isterinya Meninggal. Lebih Menyedihkan Apabila Dia Tau Puterinya Berusia 6 Tahun Juga Dibawak Lari Orang Tapi Rupanya..

 

Saat puteri saya berusia  6 tahun, saya dan isteri memutuskan untuk pergi ke Selatan mengambil stok buah untuk dijual di sini (Utara). Karena saya dan isteri sering bolak balik Utara- Selatan, puteri kami pun dititipkan kepada mertua.

Namun satu kali, ketika saya dan isteri sudah mau berangkat ke Selatan, puteri kami sangat rewel ingin ikut. Karena ia terus menangis dan berteriak, saya pun memarahi dan menyuruhnya diam. Saat ini, mertua langsung memarahi saya karena sebenarnya puteri kami hanya ingin ikut bersama dengan orangtuanya.

 

Tapi saya sudah sangat marah saat itu sehingga saya tidak mempedulikan mereka.

Saya dan isteri tetap berangkat ke Selatan sesuai rencana, namun di tengah perjalanan, tiba- tiba terdengar suara ketukan kotak peralatan dari bagasi kereta. Kotak tersebut terus berbunyi sampai akhirnya di tengah jalan isteri saya memutuskan untuk mengecek.

Akhirnya saya pun berhenti di tengah jalanan hutan yang sepi dan isteri saya turun untuk melihat bagasi. Setelah semuanya selesai, baru saja isteri mau kembali ke kursi depan, tiba- tiba sebuah truk datang dari belakang dan melanggarnya!

Saya kaget dan langsung keluar dari kereta, namun siapa yang sangka, barang angkutan truk tersebut berjatuhan dan saya tertimpa! Saat itu saya tak sadarkan diri, begitu bangun, saya sudah terbaring di rumah sakit dan kaki saya lumpuh total!

Lalu, bagaimana dengan isteri saya? Ya, dia mati di tempat saat kecelakaan  terjadi.

Beberapa hari setelah kecelakaan, makcik dan mertua saya pun datang ke rumah sakit, namun siapa sangka yang mereka bawa ternyata mimpi terburuk saya! puteri tunggal saya yang baru berusia 6 tahun menghilang! Ketika mendengar kabar ini, saya sudah ingin pun tidak tahu pergi ke mana?

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, mertua saya mulai sakit- sakitan. Sejak kecelakaan terjadi, makcik lah yang merawat saya. makcik terlihat sangat sibuk, selain merawat saya, ia juga harus menjaga mertua. Tubuhnya menjadi kurus kerontang…

Di satu sisi, saya juga masih memikirkan anak, saya sangat ingin keluar rumah untuk mencarinya, namun entah mengapa, makcik selalu melarang. Ia hanya mengatakan, bila saat  di luar nanti terjadi sesuatu pada saya, ia tidak tahu harus bilang apa pada ibu mertua. Akhirnya, saya pun hanya bisa diam di rumah dan mencari puteri saya dengan memposting di internet.

Sejak sakit, ibu mertua selalu berbicara sendiri, setiap malam ia juga selalu  berteriak nama puteri saya.  Mendengarnya benar- benar hampir membuat kepala saya pecah!

12 tahun kemudian, keadaan mertua memburuk sampai sekarat. Pada saat- saat sebelum meninggal, mertua terus memeluk bantal puteri kecil saya, menatap saya dan meminta maaf, “Maafkan ibu! Seharusnya ibu tidak membiarkan kamu dan isterimu pergi ke Selatan saat itu! Maafkan Ibu!”.

 

Setelah mengatakan kalimat ini, ibu mertua pun menghembuskan nafas terakhirnya… Saat ini, makcik hanya bisa menangis keras di samping ranjang.

Setelah ibu mertua pergi, saya pun langsung bertanya pada makcik apa yang dimaksud ibu mertua, mengapa ia terus- terusan minta maaf dan menyebut nama puteri saya? Akhirnya saat ini, makcik pun menceritakan kejadian sebenarnya!

Ternyata 12 tahun yang lalu, saat saya memarahi puteri saya yang rewel, isteri dan ibu mertua saya tidak  tega dan berencana ingin diam- diam membawanya ke Selatan. Karena itu, tanpa sepengetahuan saya, isteri dan mertua pun menyembunyikan puteri dalam bagasi kereta.

Namun di tengah jalan, mungkin puteri saya mengantuk, lalu akhirnya tidak sengaja masuk ke dalam kotak peralatan dan terkunci di sana. Saat ia sudah bangun, ia pun mengetuk dinding kotak tersebut karena ia tidak bisa keluar, ternyata inilah penyebab mengapa bagasi kereta terus mengeluarkan suara…

Di tengah perjalanan, isteri saya menawarkan diri untuk mengecek bagasi, ternyata ia ingin menghibur anak saya… Tapi siapa yang menyangka, saat ingin kembali, nyawa isteri saya malah hilang karena kecelakaan.

Setelah mendengar kabar kecelakaan, mertua dan makcik langsung cepat- cepat mencari anak saya, namun apa daya semuanya sudah terlambat, saat ditemukan, anak saya sudah meninggal di dalam kotak karena kekurangan oksigen! Karena takut saya semakin sedih, makcik dan mertua menyembunyikan kenyataan ini dari saya selama 12 tahun!

Ternyata semua ini salah saya! Andai saja saat itu saya yang pergi mengecek bagasi, pasti anak saya sudah akan selamat. Andai saya saat itu saya tidak marah, isteri dan mertua saya pasti tidak akan diam- diam menyembunyikan anak saya di bagasi kereta! isteri saya tidak berani mengeluarkan anak dari dalam kotak juga semuanya karena saya!

Saya tidak menyangka, ternyata yang membawa kehancuran hidup adalah diri saya sendiri…!

Jadilah orang tua yang bijak. Karena bagaimana pun juga, sesibuk apa pun juga, anak tetap membutuhkan banyak waktu bersama orang tua untuk pertumbuhannya.. Menyesal di kemudian hari tidaklah ada gunanya! Semoga kisah ini dapat membuka pikiranmu dan jangan lupa bagikan ke teman- temanmu, ya!

sumber: BH

Di kemaskini dan Di olah Oleh : Kisah Benar Media Network

 

kredit : kisah benar



from Kaki Trending http://ift.tt/2ywXEBX

Post a Comment

0 Comments

Featured Post