Anaknya Merosakkan Pesta Pernikahan Ayahnya Kerana Menikahi Wanita Tua Berusia 60 Tahun. Namun Apa yang Wanita Ini Lakukan Membuatkan Mereka Semua Menangis!

Nenek 60 tahun lebih ini memutuskan untuk menikah lagi. Saat hari pernikahan mereka, putra-putri dari mempelai lelaki ini tidak setuju jika ayahnya menikah lagi, bahkan sampai merusak acara pernikahan tersebut. Pasangan lelaki 60 tahun lebih ini pun terkejut hingga pengsan. Awalnya inginkan sebuah acara bahagia, tetapi ia berakhir dengan teruk sekali.

Apa yang Terjadi? Jom hayati Kisah Sedih Ini…..

Desa Sentosa hari ini sangat ramai dengan orang, hiasan lampion dan bunga memenuhi desa tersebut. Desa yang jarang dimasuki kereta tersebut, hari ini pun kecoh karena banyaknya kereta yang berdatangan. Di desa ini sedang diadakan sebuah acara pernikahan yang megah.

Yang paling menarik perhatian adalah, tokoh utama dalam pernikahan ini adalah sepasang pengantin baru yang sudah berumur lebih dari 60 tahun. Mempelai lelaki bernama Razak, kini berumur 64 tahun. Ia adalah seorang pengusaha kontraktor besar di sebuah kota.

Sedangkan pasangan dari mempelai lelaki yang kaya raya ini adalah, seorang wanita berumur 61 tahun bernama Hasmah. Hasmah adalah seorang wanita desa yang tak mampu, seumur hidupnya ia tidak memiliki anak. Sebelum bertemu dengan Razak, dia hanya menggantungkan hidupnya dengan mengemis di jalan.

Di mata putra putri Razak, Hasmah adalah seorang wanita gelandangan yang tidak memiliki keluarga, namun karena keberuntungan, ia berhasil memikat hati ayahnya yang keras kepala tersebut.Meski hari ini adalah hari pernikahan ayahnya, kedua anaknya tetap saja menolak dan tidak setuju dengan keputusan ayahnya.

Saat menjadi bos di perusahaannya, Razak berteman dengan banyak orang. Meski kedua anaknya bersikeras menolak hubungan mereka, namun banyak juga kerabat Razak yang mendukung dan menyelamati hubungan mereka.

Razak awalnya mengira, meski tidak direstui oleh kedua anaknya, acara pernikahannya hari ii tetap akan berjalan lancar. Namun yang tidak disangka-sangka terjadi, ditengah acara ada sekelompok preman yang menghancurkan pesta pernikahan tersebut. Sekelompok preman ini adalah orang bayaran kedua anaknya.

Pesta pernikahan yang awalnya sangat ramai dan megah harus bubar karena kedua anaknya. Melihat pesta pernikahannya menjadi berantakan, Razak pun langsung pingsan di tempat. Banyak tamu undangan yang merasa kasihan pada Razak karena di usianya yang sudah tua ini, ia harus jatuh di tangan kedua anaknya.

Kedua anaknya mengira dapat mengusir Hasmah dari ayah mereka, namun mereka tak menyangka, dalam kondisi Razak yang masih pingsan dan belum sadarkan diri ini, Hasmah menuju ke hadapan kedua anak Razak, dan menampar mereka keras-keras.

“Aku adalah ibu kandung kalian, apa sebenarnya mau kalian?” marah Hasmah dengan lantang di tengah-tengah keramaian. Tindakan Hasmah sontak membuat tamu undangan kaget bukan main, namun yang membuat kedua anak Razak semakin heran adalah kalimat yang diucapkan Hasmah tersebut.

“Ibu kandung? Apa maksudnya?”, tanya kedua anaknya dalam hati. Siapakah orang itu sebenarnya.

Razak menjalani rawat inap di rumah sakit selama sehari, malam itu ia mengantar orang yang selalu menemaninya, Hasmah, pulang ke rumahnya.

Menghadapi keragu-raguan kedua anaknya, Razak pun menangis dan menceritakan apa yang sebenarnya telah terjadi.

Razak dan Hasmah sebenarnya sudah saling kenal sejak kecil. Mereka pernah menjadi pasangan yang paling dikagumi oleh orang-orang di desa mereka. Lalu saat mereka berdua mengikuti ujian untuk masuk ke universitas, Hasmah yang memiliki prestasi bagus di sekolah tersebut terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena masalah keluarga.

Sedang Razak, ia diterima di sebuah universitas pendidikan di kota. Pada zaman itu, setelah lulus dari universitas pendidikan terseut, biasanya para lulusan akan dikirimkan kembali ke desa mereka untuk menjadi guru.

Dan karena itu jugalah, Hasmah yang tidak masuk ke univeritas, masih rela menjalani hubungannya dengan Razak. Hasmah dengan sabar menunggu hari kelulusan Razak, sehingga mereka bisa kembali bersama lagi.

Namun takdir berkata lain, setelah lulus kuliah, Razak malah memutuskan untuk tetap tinggal di kota. Akhirnya Hasmah mengetahui alasan mengapa Razak tidak pulang, adalah karena ia sudah bersama dengan wanita lain, seorang wanita kaya di kota tersebut.Beberapa bulan setelah Razak menikah dengan wanita tersebut, ia kembali ke desa untuk mengambil kedua anaknya yang dilahirkan dari Hasmah.

Razak memberitahu Hasmah, dia sudah menikahi wanita lain. Namun istrinya sekarang mandul dan tidak bisa melahirkan.

Akhirnya dengan berat hati Hasmah merelakan kedua anaknya untuk dibawa oleh Razak, agar mereka dapat memiliki kehidupan yang lebih layak.

Saat itu, Hasmah juga berjanji tidak akan pergi ke kota untuk menemui anaknya.

Berpuluh-puluh tahu berlalu, kedua anak ini pun sudah tumbuh dewasa. Hingga pada suatu kesempatan, Razak dan Hasmah bertemu kembali.

Yang satu demi menebus kesalahan di masa lalu. Yang satu lagi demi dapat bertemu dengan anak-anaknya lagi. Mereka pun memutuskan untuk menikah lagi.

Mereka awalnya sepakat untuk menjaga rahasia ini sampai mati, namun akhirnya kedua anaknya memaksa mereka untuk membongkrnya.

Setelah mengetahui kenyataan di baliknya, kedua anak ini pun berlutut sambil menangis di hadapan Hasmah.

sumber: happy

…………………………………..

Wanita Ini Enggan Mengunjungi Mertua di Desa, Namun Terjadi Sesuatu yang membuatkan Dia Menyesal Hingga Menangis!

Aku sudah menikah selama 3 tahun dan tinggal di kota, sedangkan kedua mertuaku tinggal di desa. Aku dan suamiku sangat jarang mengunjungi mereka, karena aku tidak terlalu suka dengan suasana di desa. Perrnah dulu ketika kami ke sana, kami hanya menghabiskan waktu sebentar saja dan segera kembali lagi ke kota.

 

Rumah yang kami tinggali di kota ini adalah rumah yang uang mukanya dibayarkan oleh mertuaku, yaitu sebesar 20 ribu ringgit. Sedangkan sisanya dicicil oleh kami berdua per bulan. Biaya hidup bulanan yang harus aku dan suamiku keluarkan dapat dibilang cukup besar, sehingga kami sangat jarang mengirimkan uang kepada orang tua suamiku di desa. Sebaliknya, malah mereka yang lebih sering membantu kami.

Suatu kali, sepupu suamiku di desa akan melangsungkan pernikahan, sehingga aku dan suamiku pun mau tidak mau harus kembali ke desa dan menginap di sana. Kami tiba di desa ketika hari sudah gelap, namun ibu mertuaku menyambut kami dengan hangat. Sesampainya di rumah mertuaku, ayah mertuaku langsung menyiapkan makanan hangat untuk kami makan malam. Setelah kami makan, ibu mertuaku langsung mengantarkan kami ke kamar dan ternyata ia sudah membersihkan kamar itu hingga sangat bersih. Bahkan, tempat tidur dan spreinya pun sudah diganti dengan yang baru.

Sebelum tidur, ibu mertuaku menyempatkan diri membawakan kami berdua seember air panas untuk kami mencuci kaki dan setelah kuperhatikan ternyata ember yang digunakan itu pun adalah ember yang baru! Saat tidur, aku mencium aroma deterjen dan matahari dari selimut yang kami kenakan. Sudah pasti itu pun baru saja dicuci oleh ibu mertuaku.

Pukul empat pagi, aku terbangun karena ingin pergi ke toilet. Aku pun membangunkan suamiku dan memintanya menemaniku ke toilet. Tak disangka, ketika aku keluar aku melihat kedua mertuaku sudah bangun dan sudah mulai bekerja! Mereka pun kemudian berkata jujur bahwa mereka memang selalu bangun sangat awal dan mulai bekerja, entah itu memetik tanaman herbal, membuat makanan ternak, atau memberi makan ternak. Setelah makan pagi dan hari mulai terang, mereka pun langsung pergi ke kebun dan mulai bekerja di sana hingga malam.

Kali ini, mereka bekerja dengan sangat tenang dan bahkan tidak berani menyalakan lampu karena takut mengganggu tidur kami. Mereka merasa bahwa kami sangat jarang kembali ke desa sehingga mereka harus memberikan kami keadaan yang nyaman dan tenang untuk istirahat.

Bukan hanya itu saja, ibu mertuaku bahkan menuruh kami melunasi cicilan rumah dengan uang yang telah dikumpulkannya! Ia selalu merasa bahwa kami sangat kasihan karena harus membayar cicilan rumah setiap bulannya dan takut kami malah menjadi stress karenanya. Saat itu aku sangat terharu dan menyesal karena selama ini jarang mengunjungi mereka! Tak disangka begitu banyak yang telah ia korbankan untukku dan suamiku…

Sumber: BOL



Sumber Karipap Panas http://ift.tt/2fSmu8k

Post a Comment

0 Comments

Featured Post