Wanita Ini Enggan Mengunjungi Mertua di Desa, Namun Terjadi Sesuatu yang membuatkan Dia Menyesal Hingga Menangis!

Aku sudah menikah selama 3 tahun dan tinggal di kota, sedangkan kedua mertuaku tinggal di desa. Aku dan suamiku sangat jarang mengunjungi mereka, karena aku tidak terlalu suka dengan suasana di desa. Perrnah dulu ketika kami ke sana, kami hanya menghabiskan waktu sebentar saja dan segera kembali lagi ke kota.

 

Rumah yang kami tinggali di kota ini adalah rumah yang uang mukanya dibayarkan oleh mertuaku, yaitu sebesar 20 ribu ringgit. Sedangkan sisanya dicicil oleh kami berdua per bulan. Biaya hidup bulanan yang harus aku dan suamiku keluarkan dapat dibilang cukup besar, sehingga kami sangat jarang mengirimkan uang kepada orang tua suamiku di desa. Sebaliknya, malah mereka yang lebih sering membantu kami.

Suatu kali, sepupu suamiku di desa akan melangsungkan pernikahan, sehingga aku dan suamiku pun mau tidak mau harus kembali ke desa dan menginap di sana. Kami tiba di desa ketika hari sudah gelap, namun ibu mertuaku menyambut kami dengan hangat. Sesampainya di rumah mertuaku, ayah mertuaku langsung menyiapkan makanan hangat untuk kami makan malam. Setelah kami makan, ibu mertuaku langsung mengantarkan kami ke kamar dan ternyata ia sudah membersihkan kamar itu hingga sangat bersih. Bahkan, tempat tidur dan spreinya pun sudah diganti dengan yang baru.

Sebelum tidur, ibu mertuaku menyempatkan diri membawakan kami berdua seember air panas untuk kami mencuci kaki dan setelah kuperhatikan ternyata ember yang digunakan itu pun adalah ember yang baru! Saat tidur, aku mencium aroma deterjen dan matahari dari selimut yang kami kenakan. Sudah pasti itu pun baru saja dicuci oleh ibu mertuaku.

Pukul empat pagi, aku terbangun karena ingin pergi ke toilet. Aku pun membangunkan suamiku dan memintanya menemaniku ke toilet. Tak disangka, ketika aku keluar aku melihat kedua mertuaku sudah bangun dan sudah mulai bekerja! Mereka pun kemudian berkata jujur bahwa mereka memang selalu bangun sangat awal dan mulai bekerja, entah itu memetik tanaman herbal, membuat makanan ternak, atau memberi makan ternak. Setelah makan pagi dan hari mulai terang, mereka pun langsung pergi ke kebun dan mulai bekerja di sana hingga malam.

Kali ini, mereka bekerja dengan sangat tenang dan bahkan tidak berani menyalakan lampu karena takut mengganggu tidur kami. Mereka merasa bahwa kami sangat jarang kembali ke desa sehingga mereka harus memberikan kami keadaan yang nyaman dan tenang untuk istirahat.

Bukan hanya itu saja, ibu mertuaku bahkan menuruh kami melunasi cicilan rumah dengan uang yang telah dikumpulkannya! Ia selalu merasa bahwa kami sangat kasihan karena harus membayar cicilan rumah setiap bulannya dan takut kami malah menjadi stress karenanya. Saat itu aku sangat terharu dan menyesal karena selama ini jarang mengunjungi mereka! Tak disangka begitu banyak yang telah ia korbankan untukku dan suamiku…

Sumber: BOL

 

………………………………..

Seorang Gadis Didesak Oleh Orang Tuanya Untuk Menikah Dengan Lelaki 3 Suku. Setiap Hari Dia Memarahi Suaminya Tetapi Akhirnya..

Aku dan keluargaku adalah orang desa. Orang tuaku sudah tua dan ayahku sakit parah. Saat SMP aku berhenti sekolah agar bisa bekerja mencari nafkah untuk keluarga, tapi uang yang kuhasilkan sendiri ini tidaklah cukup untuk pengobatan ayah.

 

Pada suatu hari, ibu berkata padaku bahwa ia telah menjodohkanku dengan seorang lelaki. Tak disangka ternyata pria itu seorang yang 3 suku!

Lelaki ini adalah anak kepada penghulu yang mempunyai wang dan harta. Demi semua ini aku dipaksa mengahwini bukan dengan kehendak ku sendiri. Tapi kenapa aku yang menjadi korban?

Bila aku tak setuju, ayah mula memarahi aku dengan mengatakan aku anak tak kenang budi. Anak derhaka.

Ketika aku mengatakan pada ibu bahwa aku tidak ingin menikah dengan lelaki bodoh itu, ibu malah menamparku. Menurutnya, jika aku menikah dengan lelaki itu, maka kehidupanku akan lebih baik, ditambah lagi, ayah juga akan diberikan biaya pengobatan olehnya.

Ibu pun sama. Tak pernah nak tau perasaanku sendiri. AKu tak mungkin akan bahagia. Tapi dorang hanya inginkan kekayaan keluarga lelaki itu sahaja!!

Akhirnya, nak atau tak aku terpaksa juga menikah memandangkan ayah kepada lelaki itu juga sendiri datang menemuiku supaya menikah dengan anak lelakinya.

Di malam pertama kami, aku mengusirnya dari tempat tidur dengan marah, karena aku tidak sudi tidur bersamanya. Ia kemudian menggelar kain di lantai dan tidur di sana. Begitulah ia tidur pada hari-hari berikutnya

Aku mula makin baran bila lihat muka dia. Setiap kali aku pandang, dia mula buat muka tersengih-sengih. lagi la aku makin benci. Bila makan je,dia makan macam apa tah.Ada je sepah.

Apa dia buat semua aku x suka walaupun dia sekalipun x pernah marah aku. Sepanjang aku kahwin, tak pernah sekalipun aku bagi dia tidur dengan aku. Kalau boleh aku nak dia tidur kat lua. Baru puas hati aku

Nak dijadikan cerita, satu hari tu aku nak keluar pergi shoping. Laki aku ni sibuk sangat nak ikut gak. Nak pulak aku bagi. Aku sebolehnya taknak orang tau aku ada laki macam tu. Hodoh dan selekeh.

Tapi aku ubah fikiran, nnt boleh dia tlong bawakkan barang2 yang aku beli nanti.

Ketika pergi berbelanja, suamiku itu mengikuti di belakangku. Di tengah perjalanan, aku diserang oleh orang-orang jahat, namun tak disangka suamiku menolongku sehingga aku bisa melepaskan diri dan kemudian malah ia yang dipukuli hingga hampir nazak.

Aku pun segera menelepon rumah sakit agar dikirimkan ambulans. Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia berkata padaku dengan tulus, “Tenanglah, aku ini seorang laki-laki dan aku akan selalu melindungimu”

Aku menangis sepuasnya. Aku menyesal lakukan dia seperti binatang.

Aku bertaubat. namun semua tu telah terlambat. Akhirnya suamiku dijemut Ilahi. Aku berasa sangat dosa. Aku x sempat hendak berbakti padanya…

Sumber: gwrs



Sumber Karipap Panas http://ift.tt/2y1cqA5

Post a Comment

0 Comments

Featured Post